Cerita Gerhana.

Gerhana,
Saat ini aku tak tau harus menyampaikan apa. Bukannya tak ada yang ingin di sampaikan. Justru sangat banyak. Tapi aku merasa dia enggan untuk tau apa yang sedang aku rasakan.

Percakapan kami waktu itu, berakhir tanggal 6 juli 2019. Belum berlalu lama dari hari ini. Waktu itu terakhir dia bilang "yaa boleh, mungkin itu lebih baik". Bukannya ingin beralasan, tapi tepat disaat dia membalas pesan ku, ada suatu hal yang harus aku kerjakan segera. Sesaat setelahnya, aku terlanjur merasa "sudah terlambat untuk mengatakan semuanya yang aku pikirkan".

Saat dia bilang, dia butuh sendiri. Sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama, hanya saja ternyata dia bilang duluan.

Gerhana,
Sendiri yang aku maksud bukan berarti aku ingin benar2 sendiri. Bukan itu.
Sendiri yang aku maksud adalah, aku butuh waktu untuk mengerti sejauh apa aku jatuh. Jatuh hati. Aku ingin mengerti, jika dia tidak ada, apa benar perasaan ini akan tetap ada?. Jika kita tak berkabar, apa benar perasaan ini akan memudar?.

Kini, aku tau.
Ternyata, melupakan kenangan tidak semudah itu. Bukan, bukan tidak semudah itu, ternyata sesulit itu.

Dalam kesendirian ini,
Bukan hanya itu saja yang ingin aku pastikan. Aku juga merasa janggal dengan kebahagiaan yang aku dapat disaat bersama dia. Seperti sesuatu yang mengganjal. Tak enak.

Kini aku juga jadi tau,
Ternyata, memang aku masih terlalu dini untuk berfikir bahwa dia benar2 orang yang akan menjadi orang pertama yang aku liat setiap bangun pagi, ataupun orang terakhir yang melihatku ketika memejamkan mata di malam hari.
Kalau masalah yakin aku pilih dia, aku yakin. Mengingat, ini bukan pertama kalinya aku jatuh hati dengannya. Tak terhitung.

Hanya saja,
Aku hanya tak yakin, apa keyakinan hati ku untuk memilih nya, adalah keyakinan untuk tuhan juga? Bagaimana jika tidak? Karna kan manusia tidak hanya di pertemukan dengan orang yang sama perasaannya saja, tidak begitu, lebih dari itu. Aku tak yakin, aku sebaik itu untuk nya yang terlalu baik.

Bagaimana jika kami bahagia sekarang tapi tidak dengan nanti?.

Itu,
Itu yang aku takutkan.

Maka dari itu,
Meskipun berat, sangat berat, sungguh. Aku berdo'a semoga hatiku ikhlas dengan semua keputusan kami berdua.
Aku berdo'a semoga dengan keputusan ini, menjadikan kami fokus kepada semua tujuan kami, dan menjadikan kami lebih baik lagi.

Perihal nanti kami bertemu lagi atau tidak,
Apa saja. Karna Allah pasti tau apa yang terbaik. Dan tak ada yang perlu d ragukan dari itu.

Komentar

Postingan Populer